HIDUNG MANCUNG

Setiap orang pasti punya keinginan dan cita-cita yang ingin sekali diwujudkan,begitu juga dengan aku.Ketika aku duduk dibangku kelas 3 SMA aku bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.Aku bekerja keras agar aku bisa menggapai cita-cita ku.Tapi setelah pengumuman kelulusan semua mimpi ku hancur karena keuangan keluarga ku. aku pun terpaksa kuliah disebuah kampus yang jauh sekali dari bayangan ku.
wal perkuliahan pertama ku lewati dengan hati yang tidak ikhlas. Aku enggan datang kekampus karna tidak ada sebersit niat pun untuk kuliah ditempat itu.walaupun begitu aku sudah memiliki teman dikelas ku.Salah satu teman ku Meri memiliki kisah yang sama dengan ku,dia tidak pernah ingin meneruskan kuliah di kampus yang kami masuki ini,tapi lain dengan ku dia masuk kekampus ini bukan karena keuangan keluarganya melainkan peruntungannya.Dan karena alasan itulah aku selalu bersama dengan Meri saat dikampus.
aku dan Meri selalu menghabiskan waktu dikampus bersama-sama.Selepas kuliah kami tidak langsung pulang kerumah masing-masing,biasanya kami duduk di lobi atau lantai 4 untuk menceritakan apa yang terjadi pada kehidupan kita berdua.
Hari itu adalah hari yang paling membuat kami kewalahan dan terkagum-kagum.Saat seusai kuliah tempat yang biasa kami tempati untuk berbincang-bincang telah ditempati oleh sgerombolan mahasiswa lainnya.Terpaksa aku dan Meri mencari tempat lain,yakni mushola. saat itu Meri bertanya pada ku "ndha hidung mancung itu kaya gimana sih?". Ketika aku mendengar pertanyaan itu aku tertawa dan memberitahukannya bagaimana hidung mancung itu. setiap orang yang lewat kami nilai hidungnya,mancung atau tidak. dan ketika seorang mahasiswa dengan jaket armi lengan buntung dari arah belakang kampus melewati kami,kami pun saling bertatapan dan berkata "kita ikutin yuk..!!".segera mungkin kami mahasiswa dengan jaket armi lengan buntung itu.
keesokkan harinya kami menjalankan ritual kami seperti biasanya,yakni duduk di lantai 4 sambil makan snack yang telah kami beli sebelumnya di mini market dekat kampus. pada saat kami sedang asik bersenda gurau,tiba-tiba turunlah segerombolan mahasiswa dari lantai enam. Aku masih menikmati kripik kuping gajah dengan asiknya dan Meri pun juga demikian.Saat itu aku mendengar salah seorang dari mereka berbicara dengan logat sunda persisi disamping ku.Ketika aku dam Meri menoleh untuk melihat siapa yang berbicara,kami pun tersentak dan terdiam ketika tahu orang itu adalah mahasiswa hidung mancung yang kami ikuti di mushola kemarin. setelah gerombolan mahasiswa itu menghilang dari hadapan kami,aku dan Meri saling berpandangan kemudian tertawa bersama-sama.
semenjak hari itu aku paham suatu hal,bahwa apa yang kita jalani ini semuanya sudah di atur oleh Tuhan,termasuk aku. Seandainya aku tidak masuk kekampus ini mungkin aku tidak akan bertemu dengan mahasiswa hidung mancung itu.

0 Responses

Posting Komentar

sa

,,

aw

Pengikut

  • f

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Nganjuk, Jawi Wetan/ East Java Bin Jawa Timur, Indonesia
    hi.... Join With Me..... Q Berharap pertemanan kita abadi n 4EVER. OK...

    ,

    Category

    my zodiac

    myspace icons